Ketika Istri Menolak Ajakan Suami Untuk Behubungan Suami Istri

12 05 2013

menolak-ajakan-suamiJangan tanya dampak jelek dari tidak maunya seorang istri ketika diajak suaminya untuk melakukan hubungan intim yang dialami oleh orang-orang awam, dari mulai sebab suaminya memilih untuk selingkuh, zina, sampai menggauli anak tirinya sendiri dan dampak buruk yang lainnya. –naudzubillah-. Bahkan sebagain dari orang yang mulai mengenal sunnah namun karena jauhnya dari ilmu yang terkait dengan kehidupan rumah tangga atau karena meremehkan masalah ini akhirnya berdampak jelek juga bagi mereka. Baca entri selengkapnya »





Aku Takut Untuk Menikah…?

12 06 2012

Pertanyaan

Assalaamu’alaikum

saya baru mengenal manhaj salaf dan punya keinginan untuk menikah akan tetapi perasaan takut akan pernikahan membataskan keinginan saya. saya datang dari keluarga yang mana kedua orang tua saya sering bertengkar dan berlaku percekcokan hingga saya dewasa..Pertengkaran kedua orang tua saya menyebabkan saya takut untuk menikah dan punya pasangan.

Baru-baru ini, ikhwan A datang kepada saudara kandung saya untuk melamar saya. Setelah diselidiki latar belakang ikhwan A, ternyata beliau juga datang dari keluarga yang masih awam dan belum mengamalkan syariat Islam sepenuhnya. Ikhwan A juga baru mengenal manhaj salaf..

Terus-terang , saya menjadi ragu untuk menerima lamaran ikhwan A karena khawatir akan kemungkinan penerimaan keluarga ikhwan A yang tidak suka penampilan akhwat salafy yang kayak terroris pada mereka . Saya juga khawatir selepas menikah akan berlaku pertengkaran dengan ikhwan A akibat campur tangan keluarga beliau.

Apakah menimbulkan kerugian yang besar sekiranya saya menolak lamaran ikhwan A ini karena faktor-faktor di atas? mohon nasehatnya

Jawabannya Baca entri selengkapnya »





Bingung Mana Yang Harus Didahulukan Menuntut Ilmu atau Menikah…?

3 02 2012

Pertanyaan
Bismillah.
Bagaimana jika ada akhwat yg menunda nkh dg alasan msh ingin belajar ilmu syar’i sbg bekal menuju rumah tangga,dan beranggapan bahwa ketika sudah menikah,akan sulit untuk bisa belajar krn sudah dsibukkan dg urusan rumah tangga:mengurus suami,anak dll.dan hal tsb bnyk ia dapatkan dr pengalaman ummahat yg mengeluh sulitny belajar ketika sdh berumahtangga.
Jazakumullah khairon.

Jawaban pertanyaan anda
Dijawab oleh Abu Ibrahim Abdullah bin Mudakir Baca entri selengkapnya »





Wanita Yang Seharusnya Engkau Nikahi

29 09 2011

Oleh : Abu Ibrahim ‘Abdullah bin Mudakir al-Jakarty

Selektif dalam memilih pendamping hidup adalah perkara yang sangat penting, karena hal ini menyangkut sebab bahagia dan  tidaknya seseorang dalam rumah tangganya, bahkan bagi dunia dan akhiratnya. Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika seseorang hendak menikahi seorang wanita, di antaranya :

  1. Memilih wanita yang baik agama dan akhlaknya.

Kriteria memilih seorang wanita yang baik agama dan akhlaknya adalah sebuah kriteria yang sangat penting ketika seseorang hendak menikahi seorang wanita. Tentang hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

تنكح المرأة لأربع لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها, فاظفر بذات الدّين تربت يداك

“Wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamanya dan pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari dari shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu)

Jika seseorang hendak menikahi seorang wanita maka pilihlah seorang wanita yang shalihah lagi baik akhlaknya, insya Allah dia akan bahagia. Yaitu seorang wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, hanya beribadah kepada Allah semata dan tidak berbuat syirik (menyekutukan) kepada-Nya. Melaksanakan shalat lima waktu, shaum (puasa) pada bulan Ramadhan, memakai hijab syar’i, berbakti kepada orang tua, rajin menuntut ilmu dien (agama) dan wanita yang melakukan berbagai ketaatan lainnya. Seorang wanita yang memiliki rasa malu, penyabar, jujur, lembut dalam bertutur kata dan dari sifat-sifat mulia yang lainnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : ” Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim dari Abdullah Bin ‘Amr) Baca entri selengkapnya »





Ijinkan Aku Untuk Menikah

8 04 2011

Oleh : al Akh Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir

Diantara problem yang banyak dialami wanita adalah ketika orangtuanya atau walinya tidak setuju dia untuk segera menikah atau tidak setuju kepada calon shaleh yang hendak melamarnya. Sehingga tak sedikit banyak dari wanita yang memasuki usia terlambat atau susah untuk menikah.

Dibawah ini ada beberapa hal perlu diperhatikan dalan masalah ini.

Pertama : Khusnudzan (berbaik sangka) kepada orang tua.

Insya Allah semua orang tua menginginkan kebaikkan untuk anak-anaknya, mungkin bisa dikatakan tidak ada orang tua yang tidak menginginkan hal tersebut. Akan tetapi latar belakang pendidikanlah yang membedakan sikap orang tua dari masing-masing anak, sehingga setiap orang tua mempunyai konsep yang berbeda-beda tentang hakekat kebahagiaan untuk anak-anaknya. Dari sinilah jika orang tua tersebut jauh dari ilmu dien (agama) maka sangat besar sekali konsep kebahagian menurutnya justru sebuah perkara yang dinilai oleh agama sebagai perkara yang menyengsarakan anaknya di dunia maupun di akhirat. Dalam semua hal termasuk dalam urusan menikah. Contohnya mungkin menurut sebagian orang tua yang jauh dari nilai agama, maka bagi mereka sebuah kebahagian atau kesuksesan adalah ketika anaknya atau putrinya mencapai gelar tertentu dalam bidang pendidikan seperti sarjana misalnya. Maka sebagian orang tua tidak menganjurkan anaknya untuk segera menikah sebelum menyelesaikan kuliahnya atau bahkan melarang mereka untuk segera menikah. Dan tak sedikit akibat hal ini banyak dari putera dan puteri kaum muslimin malah terjatuh kepada perkara yang membahayakan mereka dari pergaulan bebas di kampus misalnya.

Intinya seorang anak harus mengetahui bahwasannya pada asalnya orang tua menginginkan kebaikan untuknya namun karena jauhnya dari ilmu dien (agama) membuat mereka tidak mengerti hakekat dari sebuah kebahagian atau kesuksesan.

Hal inilah yang seharusnya terpatri di hati seorang anak sehingga dengan sebab ini dia bisa bertindak dengan bijaksana dan shabar serta mengedepankan pendekatan yang baik ketika orangtuanya tidak setuju kalau dia segera menikah atau dengan calon yang shalih yang menjadi pilihannya. Baca entri selengkapnya »